Welcome

Wednesday, December 23, 2009

Welcome to Batam Pos Entrepreneur School

Welcome to Batam Pos Entrepreneur School: "Nur Fauziah Ishaini, Pemilik Asia Collection

Di tengah kesibukannya sebagai karyawati PT Kimia Farma dan ibu empat anak, Nur Fauziah Ishaini (40) masih bisa menjalankan usaha pakaian Muslim di rumah.

Usaha di rumah sendiri yang dialami Nur Fauziah Ishaini dimulai ketika ia harus mengikuti suaminya, Fahrudin (45) yang dipindahtugaskan ke Batam dari Jakarta tahun 2006. Begitu pindah ke Batam, seorang teman di Jakarta yang pebisnis fesyen menawarinya untuk berjualan pakaian muslim. ”Teman saya itu punya butik. Bahkan dia sampai punya beberapa cabang di berbagai kota di Indonesia dan Singapura. Awalnya dia jualan dari rumah,” kata Nur Fauziah.


Saat merintis usaha pakaian muslimnya tahun 2006 di Batam, Nur langsung mengeluarkan modal Rp3 juta untuk membeli pakaian muslim. Tapi, setelah ada barang dagangan, Nur tak langsung jualan. Selama enam bulan, barang dagangan cuma ditumpuk di rumah. ”Saat itu saya bingung mau dijual kemana. Saya juga masih malu jualan. Perasaan saya, kayaknya jualan itu hina. Seperti orang kekurangan saja,” katanya.


Maklum saja, suami bekerja mapan di perusahaan dan Nur Fauziah juga telah bekerja 10 tahun di Apotik Kimia Farma (sampai tahun 2006) dan 13 tahun (sampai tahun 2009) sudah merasa lebih dari cukup.


Tepatnya, di bulan ke-7 sejak Nur memulai usahanya. Suatu sore teman-teman satu pengajiannya di Majelis Taklim LDII Masjid Miftahul Huda di Bengkong Baru bermain ke rumahnya. Saat itulah barang-barang jualan yang tertumpuk di rumah terlihat teman-temannya. ”Mereka jadi tahu kalau saya jualan. Saya nggak tawarin mereka. Justru mereka yang tanya, apa saya jualan. Saya memang tak pernah langsung menawari mereka, ” kata Nur.


Dari sejak itulah, secara perlahan-lahan barang dagangannya yang ditumpuk di rumah mulai terjual. ”Temen majelis taklim banyak, ada 200-an orang. Sekarang alhamdulillah lewat mulut ke mulut, orang-orang di sekitar sini sudah tahu kalau saya jualan,” kata Nur.


Belakangan ini setelah Nur Fauziah mengikuti Batam Pos Entrepreneur School, usaha pakaian muslimnya mulai ditata ulang. Mulai dari tata letak barang, koleksi pakaian muslimnya hingga pembukuan. Perubahan tata letak itu dimulai dari ruang tamunya. Di sana tak ada kursi tamu. Yang terlihat setengah bagian ruang tamunya yang cukup luas disulap jadi butik, Asia Collection.

Tampak ada etalase tempat menyimpan barang. Sejumlah pakaian muslim dan mukena tas tertata rapi siap dilihat para pembelinya. Kini, rumah Nur berukuran 140 meter persegi beralamat di Bengkong Baru Nomor 45 itu jadi tempat usahanya.
”Sekarang barang dagangannya dipajang saja. Biar pembeli gampang pilihnya, saya juga nggak capek beresinnya. Kalau dulu ditumpuk. Wah, repotnya bukan main, begitu habis dilihat-lihat sama temen saya harus beresin. Sekarang juga sudah punya nama, Asia Collection,” katanya.


Aktivitas usaha dimulai sore hari habis pulang kerja atau hari libur. Seperti sore itu, saat waktu menunjukan pukul 16.00 WIB. Nur Fauziah sibuk menata barang dagangan sambil mengasuh anaknya.


Untuk pembukuan, Nur mengaku baru dilakukan September lalu. Angka transaksi jual belipun sudah tercatat jelas. Khusus September ada 180 item fesyen yang terjual. ”Lumayan untuk nambah-nambah penghasilan. Untungnya Rp2 jutaan untuk September ini,” katanya.


Barang tak laku bisa dikembalikan lagi ke Jakarta, untuk ditukar dengan koleksi fesyen baru. ”Tapi sebenarnya tak ada barang yang tak laku. Semuanya pasti laku. Kalaupun ada yang tak laku. Itu karena saya kurang sabar saja,”kata Nur.

Harga Murah dan Ikuti Tren Busana

KOLEKSI fesyen di Asia Collection milik Nur Fauziah terbilang lengkap. Ada baju koko dewasa, baju koko anak-anak, gamis, blus, kerudung, bergo, legging, manset tangan, kaos, mukena satu stel hingga mukena abaya. Harganya relatif murah dan bervariasi. Untuk baju koko dewasa dijual mulai Rp90 ribu, gamis dijual mulai Rp90 ribu, blus dijual mulai Rp65 ribu, kerudung dan bergo dijual mulai Rp35 ribu, legging dipatok mulai Rp45 ribu, dan manset tangan cuma Rp20 ribu.


Untuk model koleksinya juga terbatas dan selalu mengikuti tren busana. Setiap model busana hanya tersedia satu buah saja. Ini untuk menghindari pemakai busana yang sama. Maklum saja para pembeli fesyen milik Nur Fauziah ini adalah ibu-ibu majelis taklim LDII di masjid Miftahul Huda. ”Kita sering ngumpul, tiap bulan dua kali pertemuan,”katanya. Apajadinya kalau ngumpul terus model pakaiannya sama.


Untuk menarik para pembelinya, Nur menerapkan sistem pembelian secara tunai atau kredit dua kali angsuran dengan harga sama baik beli tunai atau kredit . Saat ini Asia Collection juga menerima permak busana. ”Permak busana ini saya kerjasama dengan teman,” kata Nur.

NUR Fauziah dengan empat anaknya.

NUR Fauziah dengan empat anaknya.
Plus Minus Bisnis di Rumah Sendiri

NUR Fauziah (40) mengaku merasakan keuntungan berbisnis di rumah sendiri. Salah satunya dapat potensi penghasilan tambahan setiap bulan, sekaligus bisa melakukan peran ganda sebagai karyawati, pebisnis dan mengurus keluarga. Bisnis di rumah sendiri juga waktu kerjanya fleksibel. Selain itu bisa lebih menghemat biaya jika dibandingkan dengan usaha di mall atau ruko, hemat dari segi biaya transportasi, kendaraan, baju, tas kerja, makan siang, dan sebagainya.


Meski demikian, Nur juga merasakan beberapa kelemahan berbisnis di rumah. Di antaranya ada anggapan usaha di rumah sebagai pekerjaan yang tidak serius dan kurang profesional karena lokasinya di rumah dan tanpa ikatan. Kendala lain usaha di rumah sering dilakukan tidak kosisten, banyak gangguan seperti dari anak. Belum lagi saat ini Nur masih berstatus pegawai Apotik Kimia Farma. Alhasil usaha yang dijalani Nur dirasakan belum berkembang optimal. ”Mungkin karena saya anggap usaha ini sambilan, tidak utama,” kata Nur.


Meski begitu, kalaupun nantinya Nur keluar kerja lalu total 100 persen menjalankan bisnis di rumah sendiri Nur juga belum siap. Sebab berbisnis total di rumah (tanpa status karyawan) juga punya beberapa kelemahan. Salah satunya ada perasaan terisolir dari lingkungan kerja, kesendirian, pendapatan yang tidak teratur (berbeda seperti sekarang yang tiap bulan terima gaji), serta ada perasaan jenuh bekerja di tempat yang sama. (ann)"

No comments:

Post a Comment

Cari pekerjaan

Pekerjaan oleh Careerjet